Selasa, 30 Agustus 2016

Gara-gara Mager

Sore temen-temen????!!!!!
Gimana nih kabarnya?? Sehat?
Okee guyss kali ini gue bakal cerita tentang dampak mager(males gerak) yang gak banget!!!
hem.. pokoknya hari ini rasanya nano nano banget lah yaaaaa
gimana enggak coba, jadi tuh ceritanya gini..
kemarin malem gue nyoba ngerjain soal seleksi Nasec 2016 ampe malem.. nah terus paginya gue bangun kesiangan...
gue bangun terus mandi, sholat abis itu njemur baju yang gue cuci malemnya... abis itu gue cuci piring yang malem itu buat makan pas lagi ngumpul-ngumul itu...nah itu udah kurang tiga puluh menit.. alias udah jam 6.15.. kan gue masuk sekolahnya  jam 6.45 heheheeee pas lagi mau ganti baju gue kebelet pup.. soo gue ke belakang dan ngabisin 10 menit di WC doang coba. .
jadi gue gak sarapan, gak minum susu jugaaa.. yups.. bener banget.. ga njadwal... wkwkkwkk...
nah terus hari itu ada evaluasi juga... ya mirip ulangan gitu.. c

Senin, 29 Agustus 2016

Gema Tabligh

Assalamu'alaikum....
Hallo Guys!!!!!!
Selamat sore kalian.... :)
Okay.. aku mau cerita nih..
jadi besok minggu bakal ada Gema Tabligh di SMA N 1 Purworejo, nah.. itu tuh InsyaAllah temen-temen Romansa Paskober #5 bakal ngundang Habib Novel buat ngisi acara ini guys.. dateng yaaa... jam 7 pagi kokkkk.... masih pagi, masih fresh juga buat nerima ilmu...
em.. kan kalo acara besar kek gini kan pasti ada yang mengkoordinir kan yaa???
pasti juga ada ketua panitianya kan yaaa... ??
nah... ketua panitianya itu temen aku dari kecil, dari aku SD... jadi aku kenal banget... orang rumahnya juga sebelahku...
Ketua panitia acara ini namanya Taufiq Widhiatmoko..
aku salut banget nih guys sama kerja kerasnyaa diaa!!! keren deh pokoknya!!!
kenapa kerennya?? em... rahasiaaa.. hehehhe #gajebanget
yaa pokoknya dia itu ngasih aku pelajaran klo kita usaha dan do'a pasti bisa...
yaaa doa'in aja yaa guys besok acranya lancar...
jangan lupa dateng di Gema Tabligh 2016 at SMA N 1 Purworejo!!!! see youuuu!!!!!
wassalamu'alaikum :)

Selasa, 10 Mei 2016

Sepertiga
Oleh: Amin Nur Annisa

Manusia amatlah nista
Jutaan hartanya hanya untuk dunia dan foya-foya
kesempatan selalu dilewati tanpa hasil apa-apa
tak lupa luangkan waktu  untuk berghibah ria
itulah manusia
Termasuk saya
Yang selalu mengingkari nikmat-Nya
Dan tak peduli terhadap sesama
Bahkan pada ibu yang telah renta

“Klik!!!!!” penanya patah, jadilah tumpul bagaikan inspirasinya yang kini hilang termakan kerinduan pada wanita tercintanya di kampung. gelombang transversal kerinduan mulai menaiki bukit namun tak mau turun ke jurangnya, hatinya makin gundah tak karuan. Sebentar lagi wanita tercintanya bertambah usia, dan ia ingin menghadiahkan sesuatu untuk wanita itu. mengingat itu ia tersenyum bahagia dan mulai menulis lagi, tapi bayangan kesalahan masa lalu berhasil mendoroong ia kembali masuk ke dalam jurang kegelisahan.
Sudah satu tahun ia tak  pulang karena kemurkaan wanita tercintanya. Ia hancurkan mimpi wanita tercintanya. Dan selama itulah hiruk pikuk kota selalu menghiburnya saat ia merasa letih setelah berkutat dengan pena dan buku. Ia bukan kuli tinta. Namun, lewat tarian penanya ia hasilkan puluhan karya yang tak pernah punya hak cipta. Ia, pemuda desa yang mencoba memperbaiki nasib keluarga dengan belajar di kota. Mencoba bahagiakan wanita tercintanya yang telah renta di tempat nan jauh di mata.
Malam akhir tahun, 2 hari sebelum ia pulang ke tempatnya mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya. Gundah dan bahagia yang menghuni ruang hati membuat ia singgah sejenak di angkringan langganannya untuk menengguk secangkir kopi panas yang murah dan nikmat baginya. Duduklah ia dalam keremangaan cahaya sementara orang di depannya mulai menyalakan rokoknya. Kepulan uap panas dari secangkir kopi berusaha membawa kegundahan hatinya terbang menjauh. Namun ternyata kegundahan itu jauh lebih besar sehingga uap-uap tak mampu membawanya pergi lalu uap-uap itu bekerjasama dengan pekatnya asap rokok, dan hasilnya nihil. Dan berulangkali seperti itu. gagal, sama seperti dirinya yang gagal membahagiakan wanita tercintanya. Biar bagaimanapun rasa harus satu, maka bahagialah yang terbawa saat itu. hatinya makin uring-uringan. Di balik kepulan uap dan asap rokok terlihat semburat senyum syahdu bapak tua yang berhasil membawa kembali secercah senyum bahagianya ke dalam relung hati. Bapak tua yang tahu kegundahan hati pemuda udik itu. bapak tua yang menjual minum pada pemuda itu dengan bayaran cucian piring dan gelas bersih. Bapak tua yang memberinya semangat selama setahun lamanya.
“Sudah satu tahun, tidakkah kau coba hubungi ia?”
“sudah, dia menolak bicara denganku paman. Memang aku yang salah”
xxx
Sepulang dari warung kopi pak tua, ia merebahkan tubuhnya di pulau kapuk yang mulai tandus dan tak dapat tumbuhkan rasa kantuk padanya. Justru polusi kerinduan yang menjamur lagi. Rindu dalam dadanya semakin menggebu-gebu. Kerinduan yang amat dalam pada wanita tercintanya. Terbayang senyum wanita tercintanya di kampung tiap ia menemuinya. Dipeluknya guling bergambar foto wanita tercintanya itu. dan bayangan kelam setahun lalu itu datang lagi. Kemurkaan wanita tercintanya terus terngiang dan menghantui pikirannya. Ia yang salah, ia rusak kepercayaan wanita tercintanya demi wanita yang baru ia temui. Sungguh bodoh diriku. Pikirnya.
Dahulu hidupnya tak sesusah ini, mendiang bapaknya seorang tukang kayu yang lumayan penghasilannya. Selalu memberikan kiriman uang saku dan uang kuliah. Namun, hal itu berhenti setahun yang lalu, saat wanita tercintanya mengungkapkan penghianatannya pada sang bapak. Sang bapak murka juga, tapi jantungnya tak kuat membantunya meluapkan kemurkaan itu, bapak meninggal. Kenangan pahit itu menusuk-nusuk jantungnya. Membuatnya teramat sakit. Di peluknya guling itu erat-erat. Semua salahnya. Dia terlalu bodoh.
“Kau bisa belajar disana karena prestasimu, kalau kau hanya mau enaknya saja. Pulanglah. Tak usah kau permalukan bapak. Kau bilang sekolah, tapi kau tak ada guna. Aku tak mau kau seperti itu. kau harus belajar biar pintar, biar bisa hidup enak. Kau bisa mandiri nantinya!” Ceramah itu membuatnya tersenyum getir, wanita tercintanya selalu benar. Andai dia benar-benar mendengarkan wanita itu. pasti tak akan seperti ini. Bapak tak meninggal dan wanita tercintanya tak akan membencinya. Hidup itu tak boleh semau kita.  
Ia gulingkan badannya ke kanan dan terlihat gadis ayu dalam sebuah bingkai kayu. “Kalau kau mau pacaran, silakan kau nikai saja gadismu. Tak usah kau kuliah!!” Ia teringat mimik muka bapak yang begitu murkanya saat tahu ia memacari seorang gadis pandai di kampusnya itu. dalam hati ia begitu menyesali pertemuannya dengan wanita yang membuatnya berkhianat. Tak ada guna kita pacaran. “Kini kau pergi dengan kebohonganmu!!”
Lalu ia berguling kekiri, mencoba menepis bayang si gadis manis itu. berusaha menguatkan diri melawan sakitnya tusukkan kesalahan masalalu. “kalau kau bosan sekolah, keluarlah saja kau dari sekolah. Daripada kau hanya bisa menyalin tugas temanmu” Kenangan singkat bersama temannya dahulu membolos sekolah karena ibu guru yang mengajar hanya bisa memberikan tumpukan tugas rumah. Dan ia selalu bisa lolos dari hukuman karena menyalin tugas teman-temannnya. Wanita tercintanya benar, ia tak seharusnya berteman dengan sembarang orang. Penyesalan itu memucak, dan ia takut wanita tercintanya tak memaafkan ia saat ia pulang besok. Besok ia harus pulang dan meminta maaf.
xxx
Detik silih berganti, waktu terus berputar. Jam menunjukkan pukul dua, alarm berbunyi nyaring tanda waktu bermunajah dan mengadu pada tuhan yang maha kuasa. Bangunlah ia membasuh tubuhnya dengan air suci nan menyejukkan hati. Di gelarnya sajadah kado dari wanita tercintanya dua tahun lalu. di atas permadani dari pandan yang dibawa dari kampung. Pada sepertiga malam itu ia bermunajat pada tuhannya, meminta kesehatan bagi keluarga dan kelancaran dunia akhirat. Meminta ampunan atas dosa-dosanya. Lalu, ia membaca kalam cinta dari Tuhannya. Kalam yang membawa cahaya pada kegelapan hatinya, surat yang berhasil mengusir keegoisan dalam dirinya.
Xxx
Hari yang ia tunggu datang juga. Kegundahan dalam hatinya ia usir jauh-jauh. Dengan optimis ia menuju ke stasiun, ia percaya wanita tercintanya pasti memaafkan ia dan mau menerimanya kembali. Perjalanan tuk sampai ke kampung halamannya memang cukup 8 jam dan 8 jam itu berlalu begitu lama baginya. Dipandanginya terus menerus kado yang ia bawa untuk wanita tercintanya. Bergantian ia pandangi hamparan sawah yang dilalui ular logam itu. Perjalanan yang jauh telah ia tempuh, dan setelah delapan jam lamanya kini ia telah sampai ke kampung halaman. Ditariknya nafas sepanjang mungkin tuk dapatkan kepercayaan dirinya yang mulai pudar melihat stasiun yang ia injak saat ini.
“Assalamu’alaikum mang!! Ini saya, mang antarkan ke rumah ya..!!” ia menyalami lelaki beruban itu dengan penuh hormat.
“Wahh.. Aden... Iya Den, lama gak jumpa Aden, Aden sehat?”
“Alhamdulillah mang.. iya.. baru pulang ini..”
“oalah.. hahaha  Aden ini.. pantaslah paman pangling senganmu!”
“tambah ganteng saya mang? Haha.. bagaimana kabar bibi dan Nia?” Ia teringgat pada gadis pujaannya di masa lalu. Temannya mengaji dulu, dan gadis kesayaangan wanita tercintanya.
“Sehat, Nia minggu depan wisuda dan bulan depan sudah pindah ke Singapura..”
“Hebat sekali nia, saya ikut bahagia” Andai dia masih sesuci dulu, pasti ia beranikan diri tuk melamar Nia.
“ah, ya tidak.. sudah sampai den.”
“oh ya.. terimakasih mang, ini ongkosnya. Salam untuk Nia mang.. Assalamu’alaikum.”
Dan mang dodi berlalu, kembali ke pangkalan ojeknya di stasiun. Sementara pemuda itu berjalan menuju wanita tercintanya.
Xxx
Berulang kali ia ketuk pintu tapi tak ada yang menjawab. ia menuju pintu samping, mencoba membuka pintu itu dan masuk seperti tigabelas bulan yang lalu. Rumah itu kosong, apa wanita tercintanya tengah berziarah ke makan sang bapak? Hatinya penasaran dan ia terus menelusuri rumah itu, ia menuju kamar mandi untuk cuci kaki. Dan betapa kagetnya melihat darah berceceran di lantai kamar mandi. Dengan segera ia menuju ke bagasi. Mobil bapak tak ada.  Lalu ia kembali ke dalam rumah untuk mengambil handphone, tiga puluh panggilan tak terjawab dan sepuluh pesan dari adiknya.
“Mas, ibu jatuh di kamar mandi. Sekarang di rumah sakit daerah. Cepatlah pulang kak, ibu kritis.”
Butir air bening menetes dari ujung matanya. Penyesalan teramat mendalam, dengan sekuat tenaga ia kayuh sepedanya menuju rumah sakit. Hanya dua kilo dari rumah itu. ia ingin secepat mungkin temui wanita tercintanya, ibunya. Yang mengasingkannya setahun setelah membawanya pada pak kyai satu tahun silam. Kini ketika waktu pengasingan selesai ibunya sakit. Hancur lebur hatinya.
Secepat kilat ia lari dari parkiran menuju ruang rawat ibunya. Belum sampai ia pada ruang yang dituju, ia melihat adiknya menangis di depan pintu. Dari pintu itu keluar sebuah ranjang pasien yang tertutup selimut. Kakinya lemas, tak kuat lagi menopang tubuh gagah pemuda itu. ia jatuh tersungkur. Adinknya yang tahu kedatangan sang kakak berlari memeluknya. Sudah lama tak jumpa.
“Mas.. ikhlaskan Ibu..”
Xxx
“ini dari ibu kak, setahun ibu mengasingkanmu, ibu sangat merindukanmu..”
Dengan tangan gemetar, usai pengajian malam itu, ia buka secarik kertas dari ibunya. Kertasnya telah usang dimakan waktu, tulisan tangan ibunya begitu rapih, walaupun tintanya luntur terkena titik-titik air.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Untuk anakku yang kusayangi, maafkan ibumu yang setahun lamanya mengasingkan dirimu nak. Namun, hukum tetaplah hukum. Ibu tak ingin kau bawa mati dosamu itu nak. Ibumu telah mendengar perubahan yang baik pada dirimu. Dan ibu harap kau terus berubah menjadi lebih baik.
Nak, ibu dan bapak memberi nama kamu Yusuf dengan harapan kau dapat menjaga pandangan seperti nabi Yusuf a.s. Namun kau hancurkan harapan kami nak. Puluhan bahkan ratusan kali ibu menasehatimu agar kau tak terjerumus dalam pekatnya kemaksiatan cinta yang tak halal. Namun, dengan angkuhnya kau selalu menjawab kau bisa menahannya. Dan setelah kejadian itu nak, ibu merasa sangat kecewa. Betapa teganya kau khianati kepercayaan kami?
Kamu satu dari tiga buah hati kami, tapi kau menjadi sepertiga kegagalan. Bukan kau yang salah nak. Ibu yang salah, ibu tak bisa mendidikmu. Ibu terlalu sibuk tuk jadi temanmu, maafkan ibumu. Nak... Pesan ibu untukmu .. jangan kau ulangi kesalahanmu dan sayangilah adik-adikmu. Ibu sayang padamu. Apapun yang terjadi kau tetap anak bapak dan ibu. Maafkan ibu yang gagal mendidikmu.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh cinta
Ibumu yang gagal


Purworejo,  24 Oktober 2015



Aku dan Kamu
Oleh: Amin Nur Annisa

Terlahir dari paru-paru pertiwi,
Kau bernilai guna bagiku
Kau memang kecil tapi kau selalu ada buatku
Aku bisa menceritakan sejarah hidup padamu
Aku bisa marah padamu
Kadang.. Aku membuatmu terluka
Aku tak segan merobek dirimu yang rapuh
Kadang dengan tega aku hancurkan kau dan ku gantikan kau dengan yang lain
Tapi kau tak pernah marah padaku
Kau selalu ada..
Pernah aku terpikir, jika kau tak lahir kembali..
Akankah aku temukan sosok sebaik dirmu?
Yang membantuku tanpa pamrih?
Yang tak bangunkan karsinogenik dalam diriku?
Kurasa aku tak dapat temukan sosok sepertimu
Mereka terlalu pamrih..
Batu tak mau kusakiti..
Kayu terlalu manja agar bisa dijadikan teman..
Tanah begitu pelupa,  kenanganku selalu hilang jika kuceritakan padanya
Kom dan Gad sangat cepat mengerti pikiranku,
Tapi mereka punya kekuatan untuk bangunkan karsinogenik dalam diriku..
Tas.. taukah kau bahwa aku membutuhkanmu tetap ada?
Bukan.. bukan hanya aku.. tapi kami... mahkluk bumi..
Purworejo, 10 Mei 2016

Rabu, 29 April 2015

Demokrasi

Menurut teori yang selalu saya dapatkan, demokrasi berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kedaulatan. Jadi, demokrasi berarti bahwa pemegang kedaulatan adalah rakyat. Maksudnya adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah lewat perantaraan para wakil.

Rabu, 22 April 2015

Pemanasan Tidak Langsung

Konduksi: Matahari memberi panas pada lapisan tanah, kemudian diteruskan ke lapisan udara diatasnya.
Konveksi: Pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
Adveksi: Pemberian panas oleh gerak udara horizontal.
Turbulensi: Pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur(berputar-putar).

Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada waktu yang relatif singkat dan pada daerah sempit.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama.

Jumat, 10 April 2015

Kalam

Kau...
Gilig tak besar...
Berisi karbon yang pekat..
berisi tinta yang kelam..
tapi kau.. sangat berarti...
untuk menuliskan kisah..
dalam buku bersejarah...

Rabu, 25 Februari 2015

Life is not about do what you love, but LOVE WHAT YOU DO. So we can ikhlas in every thing we do, because we love it...


Pelajaran Hidup

Cinta remaja bagaikan gembok yang dapat mengunci mati mata hati kita, sehingga kita tak dapat melihat kebenaran sejati. Karena cinta remaja hanya didasarkan pada nafsu.